Rabu, 13 Maret 2024

TITIK TERENDAH


 


 Nama gue Nasya Leana yang katanya cantik tapi kasar. Gue berambut panjang segi, kulit putih, tinggi,bibir tipis. Kehidupan keluarga gue bisa dikatakan cukup mewah, lain halnya dengan hubungan kekeluargaan. Gue duduk dibangku kelas X SMA Cakrawala. Gue Cuma punya dua sahabat yaitu Sonya dan Vanya. Disekolah hampir semua siswa takut sama gue, karena gue suka mengusik mereka yang lemah. Dan apapun yang gue mau, harus gue dapati. Walaupun gue begitu,gue deket sama para guru.

Di jam pelajaran pertama, gue disuruh maju  sama Bu Retno -Wali kelas X-A SMA Cakrawala untuk mengerjakan PR Matematika. Dan hasilnya memuaskan. Lalu kata bu Retno gue disuruh ke kantor guru sehabis pulang sekolah,ya gue iya aja.

Di kantor guru, sudah ada dua orang yang sedang duduk yaitu Gio dan Luna.Gue ikut duduk aja disana, lalu pak Bara-Kepala Sekolah SMA cakrawala menghampiri, katanya gue, Gio dan Luna ikut lomba cerdas cermat IPA yang akan dilaksanakan minggu depan. Gue setuju dan siap untuk ikut itu,tapi satu hal yang bikin gue males ikutan adalah sekelompok dengan Luna. Giorgino itu cowo yang gue suka,siapapun yang berani mendekatinya, maka berurusan sama gue. Gio sosok cowo yang cool,ganteng, putih,tinggi,tapi cuek dan gue suka cowo seperti dia. Gio pun sama kaya gue dia suka sama gue,tapi dia gak suka dengan sikap kasarnya gue. So, yang berhasil mendapati hati Gio adalah Luna. Hati gue makin muak pertama denger kabar itu, awalnya selalu bilang sama gue, kalau gue mau sama dia ya hilangin sikap kasarnya gue ke temen temen. Tapi gue ga bisa, itu hobi gue dan ga akan pernah gue hilangin hobi itu. Gio makin ga mau sama gue dan jadianlah sama Luna. Hidup Luna selalu terancam ketika ketemu gue dan gak ada satupun siswa yang berani melaporkannya. Begitulah, jangan berani bermasalah sama gue, kalau ada yang ngelaporin maka terancam hidupnya.

Hasil dari cerdas cermat kemarin juara satu, itu berkat gue yang semangat belajar ketika bimbingan. Hidup gue dipenuhi belajar, belajar, dan belajar. Kalau sudah mumet yang lemahlah jadi korban.

Tiba tiba gue dipanggil ke kantor. Gue disuruh ke ruangan kepala sekolah. Pak Bara sudah duduk dikursinya dengan wajah yang seram. Dia bicara bahwasanya kalau gue ngelakuin hal itu lagi maka akan dikeluarkan dari sekolah. Gue dikasih surat peringatan untuk diberikan ke orang tua gue. Gue ambil suratnya lalu keluar dari ruangan tesebut. Gue bingung maksud dari “ngelakuin hal itu lagi” apa itu tertuju pada gue yang suka mengganggu hidup orang. Siapa si yang berani beraninya laporin gue.

Jam Pelajaran berlangsung, dengan keheningan dikelas bu Retno memulai berbicara dengan menyebut nama gue, katanya si dia kecewa sama gue, gue yang kelihatan baik Ketika depan guru, sekarang ngga. Lalu menyambung lagi omongannya, dia juga kecewa dengan nilai ujian semester kemarin. Lah, apalah daya kenapa semuanya begini, siapa si dalang dibalik ini semua?

Sudah gue cari cari siapa yang berani ngelaporin tapi tidak dapat petunjuk. Siswa SMA Cakrawala juga sudah berani nantangin gue, ngehina gue, cuma Sonya dan Vanya yang masih setia nemenin gue. Gue terpuruk atas semua kejadian ini, lalu gue mutusin buat berjalm di malam hari sendiri.

Setelah gue sadarkan diri, di depan gue ada orang bertopeng dan menyuruh gue untuk menjadi orang yang ga kasar, kalau tidak gue gak bakalan selamat. Gue cuma menganggukkan kepala karena takut akan senjata yang ada ditangannya. Lalu dia membuka topengnya dan langsung gue peluk.

 Praditya Nugraha yang suka gue panggil Nugha. Dia adalah sahabat kecil gue dan dia yang tahu tentang lika likunya keluarga gue yang menjadikan gue Perempuan yang kasar dan dia yang tahu apa yang harus dilakukan buat gue menjadi perempuan yang baik.

Gue lemah Ketika dekat dekat dengan Nugha. Gue sudah kehilangan dia dari sejak gue kecil. Jadi gak mau lagi kehilangan kedua kalinya. Pokoknya hanya dia yang bisa nenangin hati gue. Tapi herannya kenapa kok dia tau keberadaan gue disini?

Sekarang gue berada dirumahnya Nugha bersama tante Mira dan om Reno. Gue sangat dekat sama keluarga mereka. Kalau bunda sama ayah berantem, gue pasti menghindar dan lebih memilih main di taman Nugha.

Nugha mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi. Jadi Nugha menghilang itu karena dia meneruskan sekolahnya dikeberadaan ibunya. Nugha gak beri kabar dulu ke gue dan gak satupun yang mengetahui rumah ibunya Dimana. Cerita ya sih gitu.

Gue udah mulai sekolah lagi seusai sakit tiga hari kemarin. Gue baru datang sekolah bukannya dikasih sambutan hangat sama temen tapi malah sebaliknya. Semuanya sedang mengobrolkan tentang gue yang katanya “Pede amat itu orang masih sekolah disini”, dan banyak lagi hujatan yang lainnya. Gue hampiri Sonya dan Vanya, dan terkejutnya mereka sedang Bersama Luna. Perkumpulan mereka sangatlah asik, mau gue samperin tapi gue males buat berantem yang pada ujungnya guelah yang disalahin sama guru dan dikeluarkan. Gue gak mau itu terjadi, sekolah ini adalah sekolah terfavorit dan gue harus lulus disekolah ini.

Gue selalu merenungi, apakah gue bisa memperbaiki semuanya. Tapi gue itu tipe orang yang gak mudah menyerah, satu satunya buat kasih gue Solusi itu hanya Nugha. Dan gue mutusin buat nemui Nugha.

Di taman, Nugha sudah menuggu gue. Gue datang dan certain tentang apa yang sudah terjadi di sekolah tadi, terus gue nambahin ceritanya ‘ya semua itu terjadi karena ada yang laporin gue ke guru tentang gue suka ngebully. Gue gak tau itu siapa, pokoknya gue benci”. Lalu jawabnya Nugha”udah terima aja mungkin itu yang terbaik buat kamu, kamukan dulunya juga bukan orang kasar kamu gak pantas ada di sikap itu. Kamu itu baik, kembalilah pada sikapmu yang dulu”. Gue mengiyakan tapi gue masih gak terima kalau Sonya dan Vanya itu diambil Luna.

Bersambung...............

To Be Continued ............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PONDOK PESANTREN TERBAIK DI MAJALENGKA

  PONDOK PESANTREN TERBAIK DI MAJALENGKA   Semester baru bagi pelajar akan segera dimulai. Banyak juga pelajar yang lulus untuk melanjut...